Lalu harus ku-apa-kan rindu-rindu
yang bersarang di setiap sudut kamarku?
Setiap sudut ruang kerjaku?
Setiap sudut mataku?
Mengapa hujan sangat dekat dengan rindu?
Sementara kamu begitu jauh
Dan dingin kadang membunuhku
Perlahan dengan tetes-tetes air yang
menyanyikan namamu
Ah, melankolia... Membuat sesak
Penghujung tahun selalu begitu
Menjinjing perasaan-perasaan yang
membuncah
Tapi pasti ada yang tercecer di
jalan-jalan
di tepian-tepian trotoar tempat kita
menghabiskan waktu
di remang lampu-lampu jalanan saat malam
di sebuah tempat yang dingin kala aku
menyandarkan kepalaku di bahumu
di perjalanan yang jauh yang memaksa kita
berjalan tanpa ada lagi tenaga tersisa
di sana, dan di sini...
Tepat di jantung ini
Sesak, ini sudah meluap-luap
Yogyakarta, 21 November yang hujan dan senja yang indah 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar