Semburit purnama kelam yang sepi
Muncul lagi tanpa permisi
Abaikannya, dan aku tetap melangkah
Mendaki hutan cemara yang tak pernah terlewati, menjauh
Terlalu kelam dan pedih sinarnya
Yang terpantul dari aliran sungai pulau itu
Menepis batu-batu yang menghujam dada
Janji-janji tinggal membisu
Tak akan pernah ku ketahui
Kapan purnama kelam kembali lagi
Kalau melupakan tiada mungkin
Biarkan aku membunuh kamu dalam bayangan
Yogyakarta, 18 Juni 2012
Subuh yang dicekam bayangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar