Bicara perjalanan lagi, perjalanan adalah
sebuah pencarian. Pencarian ketenangan hati; rasa damai. Sebab rasa damai
kadang bisa ditemui dalam sebuah sepi dalam keramaian jalanan. Tenang pun dapat
merasuk ke jiwa yang paling sudut ,di ujung-ujung kepalsuan diri. Dalam
perjalanan kita tidak perlu menjadi siapa atau berpura-pura menjadi apa. Kadang
dialog-dialog yang mendalam tercipta antara hati (perasaan) dan otak (logika)
sambil melihat wajah-wajah tiap kota yang dilewati. Juga menikmati udara yang
lain di permukaan bumi yang lain.
Perjalanan seorang diri membuat saya mampu
menikmati setiap detik yang indah: jantung masih berdetak, paru-paru masih
bekerja menarik dan menghembuskan nafas, mata masih diberi penglihatan akan
perbedaan tiap-tiap daerah yang dilalui, dan kaki masih diizinkan melangkah.
Bertegur sapa dengan orang yang duduk disebelah kanan-kiri, berbagi cerita dan
pengalaman hidup. Hidup mereka yang keras, hidupku yang sedang keras, dan
wejangan-wejangan dari mereka yang tahu lebih dulu tentang pahit asinnya hidup.
Matur nuwun Gusti Pangeran.
Saya memang jatuh cinta pada perjalanan dan
manusia. Tapi saya juga tidak bisa memungkiri bahwa sewaktu-waktu saya rindu
rumah dan butuh pulang. Perjalanan jauh itu kadang melelahkan. Mungkin sangat
mengasyikkan bagi mereka yang memiliki prinsip “rumah saya dimana-mana selama
beratapkan langit beralaskan tanah”. Mereka bisa menikmati perjalanan tanpa
khawatir adanya siksaan yang bernama ‘rindu rumah’.
Dimana ada perjalanan, pasti meninggalkan
rumah. Kecuali kalau kau keong, siput, kura-kura, atau penyu yang bisa membawa
rumah kemana-mana ia mau. Saat ini adalah saat untuk melakukan perjalanan.
Hanya saja kerap kali aku merindukan rumahku yang kutitipkan agar ia tetap
terjaga keindahan serta kesehatannya.
Orang pecinta perjalanan identik dengan
pengelana. Saya bukan pengelana yang melulu mencintai dan terus jatuh cinta
pada perjalanan. Saya yakin suatu saat pasti saya akan senang berada di rumah
dalam waktu yang tak terbatas. Hanya saja sekarang saya masih ingin berkelana
hingga saatnya tiba untuk benar-benar pulang ke rumah. Jika sudah pulang nanti,
saya akan mengajakmu untuk melakukan perjalanan bersama-sama, itu pun kalau kau
suka. Tidak menutup kemungkinan juga kalau aku menemukan rumah lain dalam
perjalanan atau rumah saya yang dulu dihuni orang ang lebih mampu menjaganya
dengan baik.
Sudah larut, sebaiknya istirahat dulu.
Tidak ada lagi rokok dan mulai mengurangi minum kopi. Hanya ingin hidup dengan
pola yang lebih sehat. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar