Minggu, 04 Juli 2010

Untuk 31 (VALDSTORN)











Kamu ingat seragam biru yang mungkin sekarang tergantung atau terlipat di lemarimu?
Aku selalu ingat itu...
Kamu ingat badge yang tertempel di baju biru dan dengan penuh strategi kita dapatkan?
Aku selalu ingat itu...
Kamu ingat stagen putih yang diraih penuh darah dan semangat?
Aku selalu ingat itu...

Aku mau memutar waktu sejenak

Tentang celana training
hari selasa dan jumat sore
kitab suci dan rosario menggantung di leher

tentang lilin
yang menerangi malam kita menyusuri jalan dengan rumput berduri


tentang makanan di tanah
ubi, nasi, daun pepaya, brotowali, agar-agar mengkudu

tentang kotoran kerbau
diatasnyalah kita dijemur dan melakukan aktifitas fisik


tentang latihan fisik
push-up, sit-up, pul-up

tentang lapangan
berlari, stretching, warming-up
cooling-down

tentang patching pad
tendangan, pukulan, tangkisan

tentang perjuangan
saling membantu, menyemangati, dan mengorbankan diri

tentang darah
malam, Cisarua, pohon pepaya, batu besar, dan benteng Yerusalem

tentang tronton
tidur, menganga, kuda-kuda, barang-barang

tentang sungai
'pembabtisan', janji prasetya, slayer

tentang air ludah
yang bercampur dalam biskuit, ubi, dan makanan lain

tentang meditasi
nyamuk yang menusuk kulit hingga kaki yang kesemutan

tentang pendadaran, rekoleksi, retret, dan pemantapan gerak

tentang jalan-jalan bersama

tentang ngobrol bersama



tentang kalian, tentang kita

Mungkin aku tidak akan lagi menemukan yang seperti kalian
Aku menyayangi kalian....

Suatu Senja


Di suatu senja dimusim-musim yang lalu

Aku melihat langit jingga merona

Penuh keagungan Sang Maha Karya

Aku terpesona, begitu indah

Romantis...


Senja yang telah lama ku kenal

Langit oranye kemerahan

Dengan abu-abu tipis mengumpal

Tertiup angin dan berkejaran



Ketika itu aku masih terpulas

Tertidur nyenyak dalam belaian

Nyaman dalam jeratan yang ternyata melemahkan

Mengikat otak, merenggut kebebasan, dan mematikan



Di suatu senja di musim yang baru kusadari telah berganti.....

Aku menjadi takut

Senja tak lagi romantis

Karena waktu semakin menipis


Seharusnya aku mengetahui ini sejak dulu

Senja berarti hari ini sudah mau habis

Keadilan belum berdiri tegap

Kebenaran masih terkubur dalam-dalam

Dan pendidikan juga belum terbebas dari pasungnya