Kamis, 18 November 2010

kalung doa

Hanya merasa resah melihat yang terjadi pada sekitarku belakangan ini. Apakah aku yang terlalu berlebihan atau memang mereka yang superficial. Entah apa tujuannya benda itu tergantung di leher mereka. Menunjukkan kedekatan mereka dengan hidup doa, atau sekedar menunjukkan identitas diri sebagai seorang yang beragama tertentu, atau malahan hanya sekedar aksesoris.

Benda itu memang bisa dengan mudah didapatkan. Bentuknyapun beragam, ada yang panjang ada yang pendek. Ada yang besar, ada yang kecil. Benda itu juga mempunyai warna yang beragam. Entah karena lucu, keren, ataupun menarik yang jelas bagiku benda itu sangat sakral karena sebagai simbolisasi dan alat pelengkap doa.



(Diambil dari Wikipedia)

Doa Rosario melahirkan sebuah alat untuk menghitung jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, yakni Rosario atau kalung Rosario. Jari-jari tangan bergerak dari satu manik-manik ke satu manik-manik lainnya sejalan dengan didaraskannya doa. Tanpa harus menghitung di dalam ingatan jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, pikiran seseorang akan lebih bisa mendalami, dalam meditasi, peristiwa-peristiwa suci dalam Doa Rosario.

Hmm… dari esensinya aku hanya merasa kalung ini bukan untuk dipertontonkan saja tetapi sebagai sarana penunjang mendalami iman. Karena bisa menimbulkan sentimen agama. Karena bisa memunjukkan bahwa kepalsuan antara yang dikenakan dan kelakuan..

Bukan sebagai penghakiman. Hanya bercerita tentang sebuah keresahan ditengah zaman yang semakin berantakan. Tanpa mengetahui esensi dari eksistensi sebuah benda akan menjadi terlalu dangkal. Simbolisasi tiada lagi berarti....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar