Kamis, 21 November 2013

Sesak


Lalu harus ku-apa-kan rindu-rindu
yang bersarang di setiap sudut kamarku?
Setiap sudut ruang kerjaku?
Setiap sudut mataku?

Mengapa hujan sangat dekat dengan rindu?
Sementara kamu begitu jauh
Dan dingin kadang membunuhku
Perlahan dengan tetes-tetes air yang menyanyikan namamu

Ah, melankolia... Membuat sesak

Penghujung tahun selalu begitu
Menjinjing perasaan-perasaan yang membuncah
Tapi pasti ada yang tercecer di jalan-jalan
di tepian-tepian trotoar tempat kita menghabiskan waktu
di remang lampu-lampu jalanan saat malam
di sebuah tempat yang dingin kala aku menyandarkan kepalaku di bahumu
di perjalanan yang jauh yang memaksa kita berjalan tanpa ada lagi tenaga tersisa
di sana, dan di sini... 
Tepat di jantung ini


Sesak, ini sudah meluap-luap


Yogyakarta, 21 November yang hujan dan senja yang indah 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar