Selasa, 19 Juni 2012

Purnama Kelam


Semburit purnama kelam yang sepi
Muncul lagi tanpa permisi
Abaikannya, dan aku tetap melangkah
Mendaki hutan cemara yang tak pernah terlewati, menjauh

Terlalu kelam dan pedih sinarnya
Yang terpantul dari aliran sungai pulau itu
Menepis batu-batu yang menghujam dada
Janji-janji tinggal membisu

Tak akan pernah ku ketahui
Kapan purnama kelam kembali lagi
Kalau melupakan tiada mungkin
Biarkan aku membunuh kamu dalam bayangan

Yogyakarta, 18 Juni 2012
Subuh yang dicekam bayangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar