Senin, 01 Oktober 2012

Tasikmalaya


Akhir pekan lagi, kota baru lagi. Tasikmalaya, kota yang dingin dikala malam dan kering juga panas dikala siang.

Pertama kali menapak di bumi Tasikmalaya dari bus malam, sejuk mulai menyapa. Untung saja sebelum berangkat, adik laki-lakiku mengingatkan untuk membawa pakaian hangat. Sejuk udara pegunungan gunung Galunggung, langsung membuat nyaman perjalanan di kota ini.

Waktu menunjukkan sekitar pukul 4 pagi. Cari masjid dulu, cari air biar segar lalu mari ngopi. Makan buah bekal yang dibawa dari jogja sambil ngopi di pagi hari menunggu sang surya terbit. Pagi yang santai. Ah, nikmat sekali... jarang bisa menikmati pagi.

Pagi di Tasikmalaya, tanpa sebatang rokok. Semoga bisa berhenti.

Bertemu teman-teman baru lagi, belajar kultur baru lagi. Tasikmalaya, kota ini penuh dengan mahasiswi cantik, ”tempat yang cocok untuk cuci mata sahabat-sahabat dan kawan-kawan laki-laki,” begitu kata seorang teman. Dasar. Tapi ya tak apalah, kasihan juga kawan saya, tidak sempat galau-galau melankolis karena waktunya habis untuk galau-galau revolusionar dan galau-galau kerja.

Malam minggu di kota ini cukup sepi. Gank Motor beroperasi. Ada yang mati karena warga lupa diri menghajar habis salah satu kru gank ini. Ada yang ditekan karena gank ini juga suka melakukan tindakkan yang merugikan orang lain. Malam minggu, ngopi lagi. Tanpa rokok satu batang pun.

Semoga di kota ini, benih-benih kesadaran dan kepedulian tumbuh dan berkembang... Jangan mati...

Untuk kawan-kawan, kita berjuang dengan cara yang berbeda-beda karena memang tidak satu budaya kita... jalankan saja kapasitas masing-masing. Kekacauan dan kesusahan bukanlah takdir, karena takdir hanya lahir dan mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar